Membuat Media Tanam Pot ‘Bermutu Tinggi’
Anda suka menanam buah dalam pot?
Tahukah anda, masa depan mereka sangat ditentukan oleh media tanam yang anda gunakan.
Kesalahan membuat media tanam pot, akan berdampak buruk pada pertumbuhan tanaman dalam jangka panjang.
Bahkan tidak jarang, efeknya langsung terlihat hanya hitungan hari atau minggu pasca tanam, seperti daun mendadak layu, kering, rontok, hingga berujung kematian.
kita akan membahas cara membuat media tanam pot bermutu tinggi yang mungkin belum banyak diketahui penghobi tanaman buah dalam pot.
disini kita akan menerapkan kaedah-kaedah penting yang diadopsi dari teknologi pertanian modern yang kami kumpulkan dari banyak referensi ilmiah lokal hingga internasional,
Media tanam yang BERMUTU TINGGI harus memenuhi 6 kriteria berikut:
- Bertesktur gembur, remah dan porous
- Kaya kandungan bahan organik dan unsur hara
- pH tanah cenderung netral atau kisaran level 6-7
- Didominasi organisme tanah bermanfaat dan minim organisme merugikan (patogen)
- Mampu menyimpan air dalam jumlah sedang, tidak kurang atau berlebihan
- Dalam jangka panjang, tekstur tanah tidak mudah memadat dan mengeras
Itulah mengapa banyak penghobi yang mengeluhkan media tanam mereka menjadi sarang semut, rayap, uret/embug, nematoda, tungau/kutu akar, siput, jamur dan seterusnya.
Apabila pH media tanam tidak netral, maka kandungan nutrisi atau unsur hara dalam tanah akan diikat oleh unsur kimiawi tanah tertentu.
Sehingga, unsur hara di dalam media tanam akan sulit diserap oleh tanaman, sekalipun jumlah unsur hara di sana sangat berlimpah.
Langkah mudah membuat media tanam pot BERMUTU TINGGI
Yang harus kita lakukan adalah mempertimbangkan komposisi bahan baku media tanam yang ingin digunakan.
Bahan baku yang umum dipakai untuk campuran media tanam pot adalah tanah, pasir, sekam padi, arang sekam/sekam bakar, cocopeat, kompos, pupuk kandang, hingga media tanam kemasan siap pakai yang banyak dijual di lapak-lapak bibit tanaman.
Supaya lebih mudah mari kita bagi komposisi media tanam pot menjadi 3 :
a. Menggunakan tanah berat
b. Menggunakan tanah ringan
c. Menggunakan media tanam kemasan siap pakai
a. Menggunakan tanah berat : tanah merah, tanah lempung, tanah liat Ciri-ciri tanah berat yaitu jika kondisi kering teksturnya menjadi padat dan keras, serta tidak menghasilkan banyak debu saat tertiup angin. Sedangkan dalam kondisi basah, tanah mudah lengket jika diinjak.
Maka pilihan komposisi yang digunakan adalah
- Tanah berat + pasir + kompos/pupuk kandang + arang sekam (1:1:1:1)
- Tanah berat + pasir + kompos/pupuk kandang + sekam padi (1:1:1:1)
- Tanah berat + pasir + kompos/pupuk kandang (1:1:1)
- Tanah ringan + kompos/pupuk kandang + arang sekam (1:1:1)
- Tanah ringan + kompos/pupuk kandang + sekam padi (1:1:1)
- Tanah ringan + kompos/pupuk kandang (1:1)
Namun perlu anda ketahui, bahwa media tanam kemasan sejatinya kebanyakan BELUM SIAP PAKAI.
Sebab, di dalamnya belum mengandung pasir atau arang sekam dalam jumlah yang cukup, sehingga porousitasnya masih sangat buruk.
- Media tanam kemasan + pasir + arang sekam (3:1:1)
- Media tanam kemasan + arang sekam (1:1)
- Media tanam kemasan + pasir (2:1)
#a Sebarkan media tanam dengan ketebalan maksimal 5 cm, tidak boleh lebih, karena semakin tebal lapisan, maka semakin sulit mencapai suhu di atas 60°C.
#b Siram seluruh media tanam dengan air sebasah-basahnya. Fungsi air di sini untuk memudahkan energi panas matahari merambat ke seluruh bagian media tanam hingga lapisan terbawah. Sebab, air memiliki sifat konduksi (menghantar panas).
#c Tutupi media tanam dengan plastik transparan dan letakkan batu, bata, kayu atau semisalnya di pinggiran plastik sebagai pemberat supaya posisi plastik tidak bergeser dan aman dari hempasan angin.
#d Biarkan selama 1-3 hari. Namun jika cuaca selama waktu tersebut ternyata mendung atau hujan, maka durasinya harus diperpanjang sampai mendapatkan cuaca yang benar-benar panas.
#e Selesai! Masukkan media tanam ke dalam pot.
Umumnya, tanah di Indonesia memiliki level pH yang rendah atau asam. Padahal tanah memerlukan level pH netral atau kisaran 6-7 untuk bisa mencapai kesuburan yang baik.
Dampak buruk yang terjadi apabila tanah memiliki pH jauh dari netral, baik asam maupun basa/alkali adalah sebagian besar organisme tanah akan mati dan unsur hara yang dibutuhkan tanaman akan terikat oleh unsur kimiawi tanah, sehingga tanaman tidak bisa menyerapnya. Oleh karena itu, anda perlu menambahkan kapur dolomit untuk meningkatkan level pH media tanam supaya cenderung netral.
Semoga Bermanfaat "MATUR SUKSMA"
Keep posting gan
ReplyDeleteKeep posting gan.
ReplyDeleteAwesome post
ReplyDeleteGreat Post
ReplyDelete