Merawat Tanaman Buah di Dalam Pot
1. Penyiraman
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, tabulampot harus diletakkan di tempat terbuka sehingga mendapat sinar matahari yang cukup. Penyiraman dilakukan setiap hari dimusim kemarau. Bisa pagi atau sore hari. Dimusim penghujan, penyiraman dilakukan apabila media tanam terlihat kering. Penyiraman yang berlebihan tidak akan membuat tanaman subur namun sebaliknya justru akan menjadi sebab timbulnya penyakit pada daun atau batang dan busuk akar. Penyiraman bisa menggunakan media tembor atau selang air.
Namun jika anda memiliki tabulampot yang banyak, maka penyiraman bisa dilakukan dengan membuat system irigasi. Khusus tabulampot, system irigasi yang ideal adalah irigasi tetes karena system ini menghemat tenaga kerja walaupun memerlukan investasi yang cukup besar untuk membuatnya.
2. Pemupukan
Media tabulampot memiliki cadangan nutrisi yang terbatas. Oleh karena itu pemupukan menjadi hal yang sangat vital. Pemupukan pertama dilakukan satu bulan setelah tanam. Selanjutnya dilakukan setiap 3-4 bulan sekali.
Media tanam pada tabulampot hanya dapat memberikan nutrisi yang terbatas untuk tanaman. Oleh sebab itulah pemupukan yang ruting menjadi hal yang sangat fundamental. Pemupukan pertama bisa anda lakukan satu bulan pasca tanam. Setelah itu, idealnya setiap 3 atau 4 bulan sekali dilakukan pemupukan secara regular.
Sebaiknya, pupuk yang digunakan adalah pupuk organic seperti pupuk kompos, pupuk kandang atau POC (pupuk organik cair). Meski kandungan unsur haranya tidak seakurat dan selengkap pupuk kimia Pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk organik. Jenisnya bisa kompos, pupuk kandang atau pupuk organik cair. Penambahan bahan-bahan organik yang terkandung pada pupuk akan merangsang aktivitas mikroorganisme menguntungkan dalam media tanam.
Pemberian pupuk kimia hanya dilakukan pada saat pembungaan dan pembuahan. Saat itu, tanaman membutuhkan unsur hara makro seperti fosfor dan kalium dalam jumlah yang banyak. Serta beberapa unsur hara mikro seperti kalsium, mangaan, besi, dll. Beberapa unsur hara makro dan mikro tersebut akan membantu proses pembungaan tanaman sehingga dapat berbuah lebih optimal.
Selain itu, anda dapat menambahkan pupuk organic cair (OC) dan mikroorganisme local (MOL) sebagai tambahan nutrisi bagi tanaman sekaligus pencegahan dari hama penyakit. Kedua jenis nutrisi tersebut dapat anda buat sendiri.
3. Pemangkasan
Setidaknya terdapat tiga tujuan pemangkasan tabulampot yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi dan pemangkasan peremajaan. Pemangkasan bentuk dilakukan untuk membentuk tajuk baru dan mengatur postur tanaman agar sinar matahari bisa menembus semua bagian tanaman. Selain dua fungsi itu, pemangkasan bentuk juga terkait dengan estetika.
Berdasarkan tujuannya, pemangkasan pada tabulampot terbagi menjadi tiga yaitu pemangkasan bentuk, produksi dan peremajaan.
Pemangkasan bentuk berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tajuk baru dan menata postur tanaman agar semua bagian-bagiannya mendapat pencahayaan sinar matahari dengan baik. Selain itu, pemangkasan bentuk juga bertujuan agar tanaman tampak lebih indah dan sedap dipandang (nilai estetika). Ada teori umum dalam melakukan pemangkasan bentuk tabulampot yaitu 1-3-9. Dalam setiap batang primer ada maksimal 3 batang sekunder. Dalam setiap 1 batang sekunder ada maksimal 3 batang tersier. Pemangkasan juga difungsikan untuk memilih dan memilah batang yang sehat serta kuat sehingga mampu menopang dan mendistribusikan nutrisi dengan sempurna. Pemangkasan produksi ditujukan untuk tumbuh kembang yang maksimal serta merangsang proses pembungaan. Selain itu, pemangkasan produksi juga dilakukan terhadap batang yang terlihat berpenyakit atau yang terserang hama.
Pemangkasan peremajaan diakukan terhadap tabulampot yang telah tua. Khusus untuk tabulampot yang sudah tua, perlu segera dilakukan penggantian media tanam serta repotting (pemindahan pot). Pada tahapan ini, beberapa cabang tabulampot perlu dipangkas. Bahkan pada beberapa kasus tertentu pemangkasan dilakukan dengan hanya menyisakan batang primer saja.
4. Pengendalian Hama dan Penyakit
Idealnya, tahap pengendalian hama dan penyakit pada tabulampot dilakukan sejak pemilihan bibit. Bibit unggul dengan kualitas yang prima biasanya memiliki ketahanan terhadap penyakit atau hama tertentu. membersihkan gulma yang biasanya tumbuh di sekitar tabulampot, karena dapat menjadi sumber penyakit. Jika tabulampot sudah terjangkit hama bisa membersihkannya langsung atau menggunakan pestisida organik.
Mantap gan posting terus ya...
ReplyDeleteKeep on posting, well done.
ReplyDeleteMancappp subur subur....
ReplyDeleteMantabbbb
ReplyDelete